Tuesday 29 November 2011

Surat dari Nabi Muhammad SAW Pada Biarawan St. Catherine’s Monastery

Pada tahun 628 Nabi Muhammad SAW mengeluarkan Piagam Anugerah kepada biarawan St. Catherine Monastery di Mt. Sinai. Berisi beberapa klausul yang melingkupi aspek-aspek hak asasi manusia termasuk perlindungan bagi umat Kristen, kebebasan beribadah dan bergerak, kebebasan untuk menunjuk hakim-hakim dan menjaga property mereka, pembebasan dari wajib militer, dan hak untuk dilindungi dalam perang.
This is a message from Muhammad bin Abdullah, as a covenant to those who adopt Christianity, near and far, we are with them.

Verily I, the servants, the helpers, and my followers defend them, because Christians are my citizens, and by Allah! I hold out against anything that displeases them.

No compulsion is to be on them.

Neither are their judges to be removed from their jobs nor their monks from their monasteries.

No one is to destroy a house of their religion, to damage it, or to carry anything from it to the Muslims’ houses.

Should anyone take any of these, he would spoil God’s covenant and disobey His Prophet. Verily, they are my allies and have my secure charter against all that they hate.

No one is to force them to travel or to oblige them to fight.
The Muslims are to fight for them.

If a female Christian is married to a Muslim, it is not to take place without her approval. She is not to be prevented from visiting her church to pray.


Their churches are to be respected. They are neither to be prevented from repairing them nor the sacredness of their covenants.

No one of the nation (Muslims) is to disobey the covenant till the Last Day (end of the world).”

  • TERJEMAHAN:

ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, sebagai perjanjian bagi siapapun yang menganut Kekristenan, jauh dan dekat, bahwa kami mendukung mereka.

Sesungguhnya saya, para pelayan, para penolong, dan para pengikut saya membela mereka, karena orang-orang Kristen adalah penduduk saya, dan karena Allah! Saya bertahan melawan apapun yang tidak menyenangkan mereka.

Tidak ada paksaan yang dapat dikenakan pada mereka.
Sekalipun oleh para hakim-hakim mereka, maka akan dikeluarkan dari pekerjaan mereka maupun dari para biarawan-biarawan mereka, maka akan dikeluarkan dari biara mereka.

Tidak ada yang boleh menghancurkan rumah ibadah mereka, atau merusaknya, atau membawa apapun daripadanya ke rumah-rumah umat Islam.

Jika ada yang mengambil hal-hal tersebut,maka ia akan merusak perjanjian Allah dan tidak menaati Rasul-Nya. Sesungguhnya, mereka adalah sekutu saya dan mendapatkan piagam keamanan melawan apapun yang mereka benci.

Tidak ada yang dapat memaksa mereka untuk bepergian atau mengharuskan mereka untuk berperang.

Umat Islam wajib bertempur untuk mereka.

Jika ada perempuan Kristen menikahi pria Muslim, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan perempuan itu. Dia tidak dapat dilarang untuk mengunjungi gerejanya untuk berdoa.

Gereja-gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang memperbaikinya dan menjaga perjanjian-perjanjian sakral mereka.

Tidak ada dari antara bangsa (Muslim) yang boleh tidak mematuhi perjanjian ini hingga Hari Akhir (akhir dunia).

Pada tahun 1517, piagam asli diambil oleh Sultan Selim I dari Turki dan saat ini berada di Musium Topkapi di Istanbul, akan tetapi Sultan memberikan salinan atas piagam tersebut kepada para biarawan, dan melegalisir isi piagam tersebut.

Dari koleksi besar gulungan kuno dan modern yang diawetkan di perpustakaan biara, jelas bahwa Perjanjian Nabi, apakah asli maupun salinan, memberikan hak dan perlindungan bagi umat Kristen.

http://www.nyatanya.com/2011/10/surat-dari-nabi-muhammad-saw-pada.html

BUS sekolah

Cinta bagaikan menunggu busCinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu bilang, “Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh ! Aku tunggu bis berikutnya aja deh.”

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..”

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju ! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini: sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar ‘ideal’ untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki ‘persyaratan’ untuk ‘calon’, tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa berteriak ‘Kiri’ ! dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?

Serba-serbi Mendidik Anak

1. Kita selalu membiasakan Anak Menjadi figure yang tak pernah salah! 

Dapat saya contohkan kebiasaan para orang tua, bila anak kita sedang berjalan tiba tiba ia menabrak meja dan akibatnya terjatuh dan menangis, maka kita selaku orang tua sering melakukan sesuatu hal yang tujuannya agar tangisan anak segera berhenti, dengan memukul dan memarahi meja yang ditabrak si anak, sambil berkata, “Siapa yang nakal nak?, ini ya meja, ini ibu sudah pukul mejanya, cup…cup… diam ya”, dan biasanya si anak akan segera diam dari tangisnya.
Analisanya : Para orang tua sudah membiasakan si anak menjadi figure yang tak pernah salah, dan ini akan menciptakan pemikiran yang terekam didalam benak si anak dan terus terbawa hingga ia dewasa, akibatnya bila setiap ia mengalami sesuatu peristiwa dan terjadi sesuatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain atau pihak lain dan dirinya selalu benar.
Kadang kita selaku orang tua baru menyadari akan hal tersebut, bila si anak mulai melawan kepada kita, karena sejak kecil tanpa disadari kita telah mengajarinya untuk tidak pernah merasa bersalah.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak baru belajar berjalan dan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis ?
Sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah si anak untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi, katakana kepadanya ( sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit ), “Sayang, kamu terbentur meja ya, sakit ya ? lain kali hati hati ya sayang, jalannya pelan pelan saja dulu, supaya tidak menabrak meja lagi”.

2. Kita sering melakukan kebohongan kecil

Pada awalnya anak anak kita selalu mendengarkan apa apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Mengapa ?, karena mereka sepenuhnya percaya pada orang tuanya.
Namun, ketika anak kita beranjak besar, ia mulai tidak menuruti perkataan orang tuanya atau permintaan orang tuanya. Apa yang terjadi ?, Apakah anak kita sudah tidak percaya lagi kepada perkataan atau ucapan ucapan kita ?
Tanpa disadari, kita selaku orang tua sering melakukan kebohongan kebohongan kecil setiap harinya. Salah satu contoh, saat seorang ayah ingin berangkat ke kantor dan si anak menangis ingin ikut, maka si ayah berkata,” Sayang, ayah hanya pergi kedepan saja ya, sebentaaaar ya, sayang…, adik sama ibu dulu dirumah”. Tapi kenyataannya sang ayah pulangnya hingga malam.
Analisanya : Dari contoh diatas, jika kita berbohong ringan atau sering disebut ‘bohong kecil’, tapi dampaknya ternyata sangat besar pada pertumbuhan mental si anak, maka si anak akan tidak percaya lagi kepada kita sebagai orang tuanya, si anak tidak bisa membedakan pernyataan kita bisa dipercaya atau tidak, akibat lanjutnya si anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya adalah bohong, dan sejak saat itu si anak akan menetapkan bahwa peryataan orang tuanya itu selalu bohong, dan si anak mulai tidak menuruti segala perkataan kita.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Berkatalah dengan jujur kepada si anak, ungkapkan dengan penuh kasih sayang dan memberikan sebuah pengertian : “Sayang, ayah akan pergi ke kantor dulu ya, adik tidak bisa ikut, tapi kalau ayah pergi ke taman, adik boleh ikut”.
Kita tidak perlu merasa kuatir dan menjadi terburu buru dengan keadaan ini, pastinya akan membutuhkan waktu lebih untuk memberikan pengertian kepada si anak, karena biasanya si anak akan menangis. Si anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa sang ayah harus selalu pergi di pagi hari. Kita harus perlu sabar dan lakukan pengertian kepada si anak secara terus menerus, perlahan si anak akan memahami mengapa sang ayah selalu pergi di pagi hari. Sebaliknya bila sang ayah pergi ke tempat lain selain ke kantor, maka si anak pasti dibawa, dengan melakukan kejujuran ini dalam setiap perkataan kita, maka si anak akan mampu memahami apa yang kita katakan dan akan menuruti dengan apa yang kita katakan.

3. Kita selalu sering mengancam

Tanpa kita sadari kita sering melakukan sebuah ancaman ancaman kecil pada si anak, sebagai contoh, “Adik jangan nakal ya…, kalau adik nakal ibu tidak akan mebawa adik pergi tamasya, adik dirumah saja dengan bibi !”.
Analisanya : Seorang anak adalah mahluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola pengasuhan orang tuanya, ia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat menganalisa dan malah bisa membelokkan atau mengendalikan pola asuhan orang tuanya, Hal ini terjadi bila kita sering menggunakan ancaman ancaman dengan kata kata, namun setelah itu tidak ada tindak lanjutnya atau mungkin kita sudah lupa dengan ancaman tersebut yang pernah kita ucapkan.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Ancaman tidak menyelesaikan masalah nakalnya anak kita, sebaiknya kita memberikan nasehat yang mudah diterima oleh pikiran mereka, seperti contoh,”Adik, jangan nakal ya sayang, kalau adik nakal adik jadi tidak ganteng lagi, dan nanti adik jadi tidak punya teman, mau nggak adik kalau bermain tidak punya teman, kan tidak enak kalau adik bermain sendirian”.


4. Ayah dan Ibu tidak kompak

Mendidik bukan hanya tugas seorang ibu saja, atau ayah saja, namun keduanya. Anak tidak akan pernah menjadi lebih baik, ketika orang tua tidak kompak dan tidak memiliki kata sepakat dalam mendidik anak anaknya.
Anak anak umumnya belum dapat memahami nilai nilai benar dan salah, mereka akan cepat menangkap rasa yang menyenangkan dan rasa tidak menyenangkan bagi dirinya.
Sebagai contoh, bila si anak disuruh tidur karena sudah waktunya tidur malam oleh ibunya, tapi tiba tiba ayahnya membela, sini nak kita nonton tivi sama ayah, besokkan hari minggu, jadi adik boleh nonton tivi sampai puas. Jika hal ini terjadi si anak akan memilih hal hal yang lebih menyenagkan dirinya, yaitu menonton tivi bersama ayahnya, apa akibatnya ?, si anak akan menilai bahwa ibunya jahat dan menilai ayahnya baik, dan akibat fatalnya, setiap si ibu memberikan perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung dibalik pembelaan ayahnya. Perlahan tapi pasti si anak akan terus melawan pada ibunya. Demikian juga sebaliknya.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Kita selaku orang tua harus selalu kompak, jangan pernah ada dualisme dalam mendidik anak atau melakukan standar ganda. Dihadapan si anak kita jangan pernah berbeda pendapat untuk hal hal yang berhubungan langsung dengan pola mendidik anak, Ingat pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus selalu mendukungnya. Apabila ada pandangan yang berbeda dalam mendidik anak, bicarakan hal ini secara pribadi dengan pasangan kita.
Seharusnya yang kita lakukan adalah, saat pasangan kita menyuruh si anak tidur karena waktunya sudah malam, maka kita ikut mendukungnya dengan berkata,” iya… adik sekarang tidur dulu ya, sekarang sudah larut malam, supaya besok bangunnya tidak kesiangan, dan nonton tivinya bisa dilanjutkan esok hari”.

5. Menakut-nakuti si anak

Kebiasaan yang sering dilakukan para orang tua, bila si anak menagis dan berusaha untuk menenangkannya adalah menakut-nakuti, Seperti contoh, “Eh kalau adik menagis terus, nanti disuntik lho sama dokter !”. Atau contoh lain,”Awas ada pak polisi, kalau adik menangis terus nanti ditangkap oleh pak polisi!”.
Analisanya : Kebiasaan menakut-nakuti ini hampir mirip dengan kebiasaan mengancam, memang anak akan cenderung berhenti menangis dan menuruti keinginan kita, namun dengan pernyataan menakut-nakuti dan ancaman seperti itu, sebenarnya kita menanamkan rasa tidak suka atau benci pada pihak yang kita sebutkan, juga kita sebenarnya telah merendahkan diri kita, bahwa kita tidak punya kuasa apa apa untuk melarangnya. Akibatnya anak kita akan tidak suka atau takut dengan figure dokter atau figure pak polisi, yang sebenarnya tindakan ini sangat keliru sekali, karena kita akan sering berhubungan dengan dokter ketika anak kita sakit, akibatnya, bila anak kita sakit betulan, dan saatnya akan membawanya ke dokter, maka si anak akan segera menolaknya dengan berbagai cara.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Berkatalah jujur dan berikan pengertian pada si anak, seperti kita memberikan pengertian pada oarng dewasa, karena sesungguhnya anak anak juga mampu berpikir dewasa. Seharusnya yang kita lakukan adalah, Adik jangan menangis terus ya, kalau adik menangis terus nanti suara adik akan hilang, karena tenggorokan adik sakit, kalau tenggorokan adik sakit, adik tidak bisa memakan makanan kesukaan adik”.

6. Selalu memberi hadiah untuk perilaku yang buruk


Sering kali kita selaku orang tua tidak konsisten terhadap anak kita, bila hal ini terjadi, tanpa disadari kita telah mengajarkan anak kita untuk melawan kita. Seperti contoh, saat kita mengajak jalan jalan di sebuah pertokoan, tiba tiba si anak menginginkan mainan yang dilihatnya di toko yang kita lalui, saat itu kita melarangnya, dengan ucapan,” Adik, kan adik sudah punya mainan itu, kenapa harus membelinya lagi ?”. Namun si anak tidak mau mengerti, yang ia inginkan adalah semua keinginannya dikabulkan oleh orang tuanya, maka ia mulai menyusun siasat dengan berbagai cara untuk mendapatkan keinginannya itu, seperti dengan cara merengek terus hingga menangis, bila tidak dituruti maka ia akan menagis dengan suara yang lebih keras lagi, akibatnya kita orang tua menjadi terpojok, dari pada malu dengan orang orang sekitar, maka kita mengucapkan,”Iya iya…beli sana, tapi hanya satu saja ya, yang lain tidak boleh !”.
Analisanya : Inilah yang dimaksud dengan memberikan hadiah untuk perilaku buruk anak kita, akibatnya bila kita membiarkannya terus terjadi, ini akan menjadi senjata buat si anak, setiap saat kita mengajaknya jalan jalan ke pertokoan.
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Sebaiknya kita tetap berlaku konsisten terhadap anak kita, tidak perlu malu atau takut dikatakan sebagai orang tua yang ‘tegaan’ atau ‘kikir’, Ingatlah selalu, bahwa kita sedang mendidik anak, sekali kita konsisten, maka si anak tak akan pernah mencobanya lagi.
Sebaiknya kita mengucapkan,”Adik…kan adik sudah punya banyak mainan di rumah, lebih baik uangnya kita tabung saja, kan bisa untuk membeli keperluan adik yang lain, kan sebentar lagi kita lebaran, apa adik tidak mau beli baju lebaran yang baru seperti teman teman adik ?”


Nah inilah sebagian dari kebiasaan kebiasaan para orang tua yang kadang tidak disadari, akan berpengaruh buruk pada perkembangan mental anak anak kita.
Sebenarnya masih banyak ulasan ulasan lain yang berkaitan dengan kebiasaan kebiasaan para orang tua ini dalam mendidik anak anak kita, namun akan saya lanjutkan pada kesempatan mendatang dalam serangkaian tulisan saya ini, dalam artikel seri pendidikan anak.
Semoga saja apa yang saya tuangkan dalam tulisan ini dapat diambil manfaatnya, saya sangat berharap perkembangan jiwa/mental dan fisik anak anak kita akan menjadi sangat baik, dan nantinya generasi mendatang yang akan menggantikan kita, akan menjadi generasi yang tangguh, sehingga bangsa ini akan semakin tangguh dan semakin besar dan maju.

Toko Yang Menjual Istri

Sebuah toko yg menjual istri baru, dibuka dimn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri.
Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb: “Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!”

Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri.
Semkn tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertnt/lbh memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko.
Lalu, seorang pria pun pergi ke ” TOKO ISTRI ” tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini:

Lt 1:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak.”
Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya.

Lt 2:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut.”
Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

Lt 3:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik.”
”Wow!”, ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik.

Lalu smpailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak.”
”Ya ampun!” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya!”

Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5:
“Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy.”
Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan:
“Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas.”

Terimakasih telah berbelanja di ” TOKO ISTRI “. Mohon hati2 ketika keluar dr sini.

Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: “Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg ada yg terbaik buat anda, karna Tuhan sudah sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.

Cukup itu Berapa ?

Ada Cerita, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.

Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang
diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si
petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di
depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu.
Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya,
seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih
kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum
cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani
itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata
cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata
"cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan
kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah
target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang
pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang
yang bisa mensyukuri.

Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita
berhenti berusaha dan berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia
membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini,
maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata "Cukup"

"Cara yang Paling tepat untuk "mengatakan" Cukup adalah dengan BERSYUKUR, semakin Kita merasa "cukup" dan Bersyukur maka Kita akan semakin dekat dengan Kebahagiaan dan jauh dari rasa kekurangan"
berkenan mohon ditimpuk cendol :D

Perbedaan PDKT Versi Jaman Dulu vs Jaman Sekarang

Lagi Naksir


Jaman dulu :
Sok2 pinjem buku, pinjem catatan. Balikinnya pake disampulin, ditempelin puisi cinta atau teks lagu Kangen-nya Dewa 19 yg lagi ngetop. Berharap target baca dan tau isi hati kita kalo kita suka dia.

Jaman sekarang : 
Semua status di FB bakal di-like dan di-comment dengan sangat manis, meskipun status yang bersangkutan sangat-sangat ga mutu dan sangat-sangat ga penting.

Niat telpon

Jaman dulu : 
Tanya nomer telpon ke temen satu geng si target. Kalo udah dapet, telpon pura2 tanya PR atau mau pinjam catatan. Itu juga telponnya sembunyi2 kalo rumah lagi pada kosong, malu ketauan orang rumah kalo kita lagi sukaan sama seseorang . Telp juga ga bisa lama2 karena telp bayarnya mahal. Lewat 10 menit pasti ortu mondar-mandir di tempat kita telp. Kalo mau telp di telp umum, pura2 nukerin duit dulu di mbak2 penjaga game dingdong. Tuker duit seribu, yg buat maen cuma 1 keping 100 perak biar ga curiga kalo tuker duitnya cuma buat telp di telp umum sebrang jalan.

Jaman sekarang :
Tanya nomer hp, ga butuh telp rumah. Risiko kalo telp ke rumah doi ntar diinterogasi bapaknya yg seremnya naudzubillah. Kalo udah dapet nomer hapenya, sms aja dulu. Ga PD kalo langsung telp. Diawali dengan topik ga guna seperti, ”Lagi ngapain?”. Kalo ga dibales rasanya pengen nelen HP bulet2 sambil dicocolin sambel dikit… Kalo gayung bersambut, SMS bakal berlanjut ke telp2an. Apalagi sekarang tarif seluler makin murah, terutama kalo pake provider yg sama.

Niat interlokal

Jaman dulu :
Nungguin bubaran film layar emas di RCTI yang habisnya tengah malam. Karena udah kadung cinta, meski pacar pindah kota pun komunikasi harus lancar. Setelah jam hemat tiba (saat tengah malam, SLJJ kan murah tuh tarifnya), baru telp deh. Itu juga ga berani telp dari rumah karena udah ada larangan dari ortu. Jadinya malam2 jalan cari wartel. Udah dibelain nunggu malam, jalan lumayan jauh, ternyata wartelnya tutup… tapi ada juga wartel yg bukanya sampe larut malam dan makin malam malah makin ramai. Persis kayak agen porkas yg lagi nungguin pengumuman nomor yg menang.

Jaman sekarang :
Apa itu interlokal? Bahasa negara mana itu interlokal? Telp ya telp aja kaleee langsung ke hape. Ribet amat telp musti nunggu malam, betul gak gan…

Titip salam lewat radio

Jaman dulu :
Kalo mau Jam 2 siang sepulang sekolah udah standby di depan telp. Padahal acara requestdan salam2an baru mulai jam 3… Secarik kertas bertuliskan nama2 sahabat di sekolah yg mau disalamin udah tertulis rapi, jangan sampe ada yg kelupaan. Mulai dari Unyil, Usrok, Cuplis, Melani, Pak Ogah, Pak Raden, Bu Bariah semuanya disebut. Ga ketinggalan requestlagunya Puput Melati yang judulnya Aku Anak Sehat. Spesial salam buat Ucrit… Si A, Si B, Si C.… demikian yg tertulis di kertas itu. Tak ketinggalan, dan ini merupakan hal terpentingnya, diakhir salam, nama sang pujaan hati disebut biar doi senang..
Sebelom acara request dimulai, tangan udah mulai pencet2 nomer telp stasiun radio yg dimaksud. Tapi nadanya udah sibuk mulu. Dan begitulah seterusnya dalam 2 jam ke depan, jari2 berlomba memencet nomer telp yg tak kunjung tersambung juga… Keriting2 deh jari… (hal yg sama juga terjadi kalo ada quiz di radio yg berhadiah tiket gratis nonton ).

Jaman sekarang :
Cukup sms aja, atau bisa via BBM, wall FB, twitter. Telp cuma buat yg pengen eksis aja tiap hari suaranya nongol di radio. Quiz2 di radio sekarang juga bisa melalui cara yg sama.

Cari kost-kostan

Jaman dulu : 
Pasti tanya kostnya ada telpnya atau ga. Tiap habis subuh biasanya seisi kost ga tidur, berharap ada telp dari kampung. Kalo ada telp dari kampung dan disuruh pulang pasti digosipin mau dijodohin. Susah jaga rahasia kita lagi deket sama siapa, wong telp bersama juga. Mau punya gebetan, punya selingkuhan, baru putus, baru jadian… seisi kost pasti langsung update kabarnya, huh cape deh.

Jaman sekarang :
Kalo cari kost Pasti tanya kostnya ada internet nya atau ga. Lebih parah lagi, tanya kost nya campur cewek & cowok atau ga. Boleh ajak temen nginep atau ga… Hayo, ngaku…

Kirim-kiriman surat

Jaman dulu : 
Ke Gramedia langsung ke bagian Fancy, pilih2 set amplop dan kertas surat yg wangi warnanya pun merah hati dan bergambar Hello Kitty. Tidak lupa membeli Pulpen Boxy agar tulisan rapi dan mudah dibaca oleh tambatan hati. Meski sering telat, tp kehadiran surat selalu dinanti. Untung Pak Pos sadar diri bahwa bukan dirinya yg dinanti oleh penghuni kost2an putri, tetapi sepucuk surat dari masing2 kekasih hati.

Jaman sekarang :
Email aja gan. Ketik dulu yg rapi di Microsoft Word, upload foto2 di FB, kabarin Doi via sms kalo email udah dikirim.

Pas Hari Raya

Jaman dulu : 
Lagi2 Gramedia jadi tujuan untuk pilih2 kartu lebaran. Beragam kartu lebaran yg berbeda desain dan ukuran dipilih untuk teman2, dan tentunya Kartu Lebaran yang special untuk pujaan hati dipilih yang paling bagus.

Jaman sekarang : 
Kalo Hari Raya Sms aja gan. Beli pulsa yg banyak atau beli kartu baru yg kasih promo SMS gratis. Kirim dah smsnya ke semua nomor yg ada di phonebook. Dan spesial untuk gebetan, kata-kata SMS nya dibuat seindah mungkin.

Ribut sama pacar

Jaman dulu : 
Berhari-hari ga telp atau ditelp. Ribut lebih banyak langsung tatap muka. Bisa di rumah, bisa di tempat umum dan jadi tontonan gratis. Kalo putus juga kabar ga cepat tersebar.

Jaman sekarang : 
Berantem via SMS sampe inbox penuh. Mata udah ngantuk banget juga doi masih SMS terus lanjutin brantem. Tidur ga tenang, bangun sebentar langsung cek hp lagi ada sms baru atau missed calls atau ga. Ga cukup di situ, status di FB yg tadinya married atau in a relationship… Tau2 jadi single atau open relationship. Perubahan status seperti ini yg kemudian jadi celah para oportunis. Hahahaha…

Chatting

Jaman dulu : 
Janjian dulu via telp. Biasanya untuk yg LDR nih. Diatur jadwal rutin tiap hari apa dan jam brapa. Jauh2 ke warnet sambil bawa2 disket 3.5 inch segebok, kalo dibawa jalan di dalam tas bisa bunyi klotak2 kyk tukang patri panci lagi lewat. Chat pake mIRC karena belom punya email sendiri, makanya ga bisa akses yahoo messenger juga. Kalo salah satu meleset jadwal chat nya… bisa dipastikan bakal ribut panjang tuh…

Jaman sekarang : 
Mau di mana aja bisa. Hape kita2 kan udah canggih gitu, ga kyk jaman om2 atau tante2 yg masih primitif. Sekarang mau chat sambil boker pun bisa cin…

Mau ke WC

Jaman dulu : 
Masuk WC kaki kiri dulu, keluar WC kaki kanan dulu.

Jaman sekarang : 
Kalo mau ke WC Update dulu dong di foursquare. Jangan sampe posisi mayor of WC kos2an tergeser sama penghuni kost yg laen.

Pas sekolah

Jaman dulu : 
Biar doi senang, dibeliin komik Dragon Ball / serial cantik kesukaannya. Sayangnya doi ga sabar baca di rumah, langsung di baca di kelas. Langsung deh disita sama guru. Mana harus urusan sama BP pula… Hmmm.

Jaman sekarang :
Gara2 satu kelas tuker2an video Briptu Norman via bluetooth…. semua hape yg disalahgunakan saat jam pelajaran disita sama guru.

Ngajak nonton konser musik

Jaman dulu : 
Nonton MK (Malam Kesenian) sekolahan di sebelah aja, mumpung bintang tamunya Pure Saturday.

Jaman sekarang : 
“Pokoknya kita harus nonton Incognito nih, Yank… ntar dikira kita ga ngerti musik lagi”. Sampe di sono mereka cuma bisa senyum2 bego sambil goyang2in kepala. Emang aslinya ga ngerti musik. Asal bisa gaya di depan temen2 mereka… “Nih semalam gw habis nonton Incognito ama yayang gw. Ga kyk elo yg cuma bisa goyang2in tangan nonton BBB nyanyi lipsync di Dahsyat”…
Nah, itulah beberapa perbedaan PDKT jaman dulu sama jaman sekarang. Kalo agan semua ada yang mau tambahin, bisa ditambahin pada form komentar di bawah…

sumber :http://haxims.blogspot.com/2011/07/perbedaan-pdkt-versi-jaman-dulu-vs.html

Pidato Steve Jobs di standford university

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah.Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan
kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah.Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir.Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin bayi perempuan. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang:“kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab: “Tentu saja.”

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA.Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah.

Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya.Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya.Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka.Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik.

Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai.Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya.Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan.
 Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya.Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh:
Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik.Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.
Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah.
Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang.

Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang.Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.


Cerita Kedua Saya:Cinta dan Kehilangan.
 Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun.Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.

Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30.Dan saya dipecat.Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi.Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan.

Komisaris ternyata berpihak padanya.Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan.Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya.

Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta.Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya.

 Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya.Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia.

 Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple.Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan.

Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai.Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai.

Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah.
Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya.Jadi, teruslah mencari sampai ketemu.Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian
 Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri:
 “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah.

 Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar.Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa.
 Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

 Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang.Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.

Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut.Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor.
Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi.Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.

Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna:
Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya.
Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan.Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda.Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.

Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain.Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain.Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan.Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog”, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya.Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park , dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya.Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid.

Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat.Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir.

Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda.Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang.Di bawahnya ada kata-kata: “Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh).Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka.

Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu.
 Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu.

Stay Hungry. Stay Foolish.


(Diterjemahkan oleh Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggi di Australia)



BONUS :


When you take a risk and step out of the norm, you run the risk and sometimes you fail.


But you only fail if you give up.

Friday 18 November 2011

SEJARAH PASKIBRAKA

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.
Lambang
Lambang dari organisasi paskibraka adalah bunga teratai
  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

[sunting] Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
  • Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
  • Kelompok 8 / pembawa (inti),
  • Kelompok 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

Sunday 13 November 2011

Tokoh Shaun The Sheep


Film serial hiburan yang sukses menyaingi kedigdayaan sinetron di beberapa stasiun TV di Indonesia bukanlah oleh sinetron juga, melainkan serial animasi.

Film animasi ini bernama Shaun The Sheep. Serial ini kini sering mengisi daftar harian top 10. Bahkan beberapa waktu kemaren ada di posisi teratas, besejajaran dengan beberapa serial sinetron unggulan dan infotainment top di beberapa TV swasta di Indonesia.

Apa istimewanya Shaun The Sheep?
Animasi yang tayang perdana di TV Inggris pada Maret 2007. ini diproduksi CBBC, Inggris.

Shaun The Sheep memotret domba atau biri-biri yang cerdas, kreatif dan bisa melakukan kegiatan layaknya manusia dengan seting sebuah peternakan.

Setiap episodenya berisi banyolan slapstick. Tak ada dialog dalam animasi berjumlah 80 episode ini. Bahkan kalau pun muncul karakter manusia, tak ada dialog yang terucap. Kadang hanya terdengar suara tokoh menghela nafas atau melengos, untuk mengekspresikan emosi karakter.

Menonton Shaun The Sheep mengingatkan pada animasi bisu Pingu, atau komedi situasi bisu Mr. Bean, yang juga berasal dari Inggris.

Tokoh dalam Film Shaun The Sheep

Shaun

Pemimpin dari gerombolan domba-domba, merupakan karakter utama. Dia pintar, keren dan selalu memiliki ide-ide yang kreatif berbeda dengan domba-domba yang lain yang terkadang oon.

Shirley

Domba berukuran terbesar, sering dijadikan alat oleh teman-temannya jika membutuhkan sesuatu untuk menghabiskan makanan atau benda-benda lainnya. Saya sih sering ngeliat Shirley menjadi kaya mesin penyedot debu yang memakan segala sesuatu dan menjadi alat untuk beban. Mukanya yang polos apalagi saat dikerjain ama teman-temannya untuk menjadikan alat.

Timmy

Timmy, keponakan Shaun adalah domba yang paling muda karena dia masih bayi, suka melakukan hal-hal layaknya bayi, main hajar, kadang kelempar sana-sini. Untung ada ibunya timmy yang selalu menjaganya.

Bitzer

Sohibnya Shaun, merupakan anjing penjaga di perternakan. Bitzer selalu berusaha yang terbaik untuk menjaga teman-temannya para domba-domba nakal untuk keluar dari kesulitan. Anjing ini juga kurang cerdas jika dibandingkan dengan shaun tapi inilah yang membuat cerita animasi ini lucu.

The Farmer

Seorang Petani yang mempunyai peternakan dengan dibantu Bitzer di sisinya.

Pidsley

Musuh Shaun’s, mempunyai keinginan kuat untuk menjadi penerima tunggal perhatian Petani. Dia cemburu hubungan Bitzer dengan petani dan tidak menyukai domba, Dia selalu berpikir bahwa domba bodoh dan berada di bawahnya.

The Pigs

Tokoh antagonis tak ketinggalan. The Naughty Pigs, rombongan babi yang memusuhi Shaun. Mereka sering membuat rencana jahat, namun selalu gagal dan berakhir dengan kekonyolan.

Recipe - Tart Cake

Pengen bikin kue tart sendiri, wah asik juga nih kayanya. Buat kamu yang mau mencoba silahkan di coba resep kue tart berikut ini.



Bahan Bolu Putih :
1. Telor 16
2. Terigu 2 gelas belimbing
3. Gula putih 1 gelas
4. Mentega 150 gr dicairkan
5. TBM 1 sendok makan
6. Susu bubuk 2 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok teh
8. Vanili ½ sendok teh
Bahan Bolu Coklat :
1. Telur 6
2. Gula ¾ gelas
3. Terigu 1 gelas
4. Susu bubuk 2 sendok makan
5. Mentega 100 gr dicairkan
6. TBM 1 sendok makan
7. Baking Powder 1 sendok teh
8. Coklat bubuk 3 sendok makan

Cara Buat :
1. Gula, telor dan TBM dikocok hingga lembut (kira2 7 menit)
2. Masukkan terigu, susu, baking powder,vanili
3. Terakhir masukkan mentega cair
4. Panggang ke dalam cetakan untuk 2 loyang.

Selamat mencoba~

 

Iftitah Axa Template by Ipietoon Cute Blog Design