Hari
ini menjadi jawaban atas kekhawatiran yang melanda arounds 10 days ago. Setiba
kaki ini di sebuah stasiun yang asing buat saya. Hmm, mungkin tidak begitu
asing. Karena sebelumnya saya pernah singgah di kota ini untuk beberapa jam.
Tapi tidak untuk kali ini. Kali ini akan terasa panjang. Begitu pikirku 10 hari
lalu.
Aku
menelusuri lorong kereta api pagi itu, dengan gembolan tas keril penuh sesak
dan sebuah tas ransel kecil di dadaku. Terlihat merepotkan jelas. Ya, tapi
itulah moving up. Itulah growing up. Selalu ada rasa tidak nyaman saat kita
tumbuh. Di pelataran stasiun sahabatku sudah menunggu, menjemputku. Sebuah
Luxio hitam berhenti tepat
di kerumunan ojek antar-jemput. Kendaraan kami
langsung melesat ke tempat tujuan, tanpa singgah kemanapun. Padahal tubuh ini
serasa lelah sekali setelah 14 jam duduk statis di bangku kelas ekonomi, Kereta
Api Brantas.
Aku
tiba di rumah baru kami. Yap, rumah adalah dimana ada seseorang atau mungkin
ada sesuatu yang menunggumu. Di rumah itu ada yang sudah menunggu kami.
Setelah
selesai dengan serangkaian prosedur untuk menjadi bagian dari rumah tersebut.
Kami (aku dan sahabatku) langsung masuk, sekedar untuk melempar tas kami yang
super besar. Tanpa mencuci muka dan serangkaian-ritual-cewek-pada-umumnya kami
langsung tancap gas lagi. Kami pergi jalan kaki arounds 300 meter dari rumah
kami. Mencari sepeda motor yang bisa kami sewa.
Kami
langsung menuju Kota. Ya, kota. Karena rumah tinggal kami terletak di
kabupaten. Sekitar 40 menit menuju kota dengan sepeda motor tanpa traffic jam.
Lancar.
Seperti
pendatang pada umumnya, kami mengeluh tentang cuaca. Aku tak sempat
membayangkan sebelumnya akan sepanas ini. Bahagianya, kami bisa bertemu segelas
es jeruk nipis terlezat di dunia. Hehe, serius. Letaknya persis di depan kantor
kecamatan Plosoklaten, Kediri Kota. Mungkin sekitar 3 Km dari SLG (Simpang Lima
Gumul).
Sepulang
kami dari Kota, gundah kami tentang rumah tinggal makin memuncak, mengganggu.
Refleks kami mendatangi beberapa pemilik boarding house terdekat untuk cek
kondisi dan harga. Sekedar jaga-jaga apabila kami benar-benar butuh besok.
Ah,
lupakan soal keegoisan kami di hari-hari pertama. Karena tak sampai 24 jam dari
ketakutan itu. Kondisi 360 derajat, aku kadung nyaman. Mungkin tidak dengan
sahabatku, mungkin belum. Tapi yang jelas sampai hari ke 10 ini aku ngerasa ini
senyaman-nyamannya tempat tinggal. Setelah 1 tahun memenjarakan pikiran di
rumah ibuku di Depok.
Mendadak
kami dipaksa untuk punya jadwal hidup yang baru. Aku tidak pernah ada masalah
tentang bangun pagi. Di hometown –pun aku terbiasa bangun jam 4 pagi. Bedanya
disini aku bangun jam 4 untuk bersiap-siap kelas jam 5 pagi. Watta h*ll. But, i
love it. Jam 5 pagi kelas sudah dimulai. Jadwalku padat sampai jam 2 siang.
Tanpa istirahat. Lalu jam 4 sore hingga malam, masih ada kelas. Aku menyebutnya
kelas. Karena aku ada di sebuah ruangan bersama 6 orang lainnya, kami bermimpi
bersama. Hingga pagi tadi. Kami membuat satu janji. Yang akan kami tepati
besok.
Disini
aku masuk ke ruang ruang teori. Aku, kakakku, dan sahabatku sering berteori
soal toleransi di my hometown (kandang). Tapi disini aku bener-bener menyentuh
langsung apa itu toleransi, bagaimana toleransi membuat kami saling menjaga.
Aku satu atap dengan beberapa sahabat dengan keyakinan berbeda. Dan itu
membuatku makin respect dengan perbedaan. Kami tetap saling menjaga, bahkan
lebih dari itu. Kami mendukung apa-apa yang terbaik untuk keyakinan
masing-masing. Aku rasa aku jatuh cinta pada rumah tinggalku, pada mereka, mereka
rumahku. Tempat aku singgah. Aku belum banyak bicara memang. Aku tak terbiasa
menunjukkan perasaanku memang. Tapi inilah. Thanks a lot Sistar, thanks a lot
my classmate, thanks a lot brothers and sisters yang menantangku bermimpi setiap
hari.
Di
hometown, aku selalu ngerasa alien. Aneh dengan mimpi-mimpi konyolku. Tapi
bersama kalian, semua mimpiku terasa layak diperjuangkan, terasa mungkin
digapai, terasa dekat. Semoga kalian selalu bersinar. Sayang kalian.
Terimakasih telah mendewasakanku dengan cara kalian masing-masing. Lavyu sooooo
much!!
Cc
: Sistar Camp Member, TOEFL warrior, Speak Up 1 disturber, unch mwahhhh :*
Sat,
May 6th 2017
With
Love
0 comments:
Post a Comment