Friday 12 May 2017

Ten Days Sold

Hari ini menjadi jawaban atas kekhawatiran yang melanda arounds 10 days ago. Setiba kaki ini di sebuah stasiun yang asing buat saya. Hmm, mungkin tidak begitu asing. Karena sebelumnya saya pernah singgah di kota ini untuk beberapa jam. Tapi tidak untuk kali ini. Kali ini akan terasa panjang. Begitu pikirku 10 hari lalu.
Aku menelusuri lorong kereta api pagi itu, dengan gembolan tas keril penuh sesak dan sebuah tas ransel kecil di dadaku. Terlihat merepotkan jelas. Ya, tapi itulah moving up. Itulah growing up. Selalu ada rasa tidak nyaman saat kita tumbuh. Di pelataran stasiun sahabatku sudah menunggu, menjemputku. Sebuah Luxio hitam berhenti tepat
di kerumunan ojek antar-jemput. Kendaraan kami langsung melesat ke tempat tujuan, tanpa singgah kemanapun. Padahal tubuh ini serasa lelah sekali setelah 14 jam duduk statis di bangku kelas ekonomi, Kereta Api Brantas.
Aku tiba di rumah baru kami. Yap, rumah adalah dimana ada seseorang atau mungkin ada sesuatu yang menunggumu. Di rumah itu ada yang sudah menunggu kami.
Setelah selesai dengan serangkaian prosedur untuk menjadi bagian dari rumah tersebut. Kami (aku dan sahabatku) langsung masuk, sekedar untuk melempar tas kami yang super besar. Tanpa mencuci muka dan serangkaian-ritual-cewek-pada-umumnya kami langsung tancap gas lagi. Kami pergi jalan kaki arounds 300 meter dari rumah kami. Mencari sepeda motor yang bisa kami sewa.
Kami langsung menuju Kota. Ya, kota. Karena rumah tinggal kami terletak di kabupaten. Sekitar 40 menit menuju kota dengan sepeda motor tanpa traffic jam. Lancar.
Seperti pendatang pada umumnya, kami mengeluh tentang cuaca. Aku tak sempat membayangkan sebelumnya akan sepanas ini. Bahagianya, kami bisa bertemu segelas es jeruk nipis terlezat di dunia. Hehe, serius. Letaknya persis di depan kantor kecamatan Plosoklaten, Kediri Kota. Mungkin sekitar 3 Km dari SLG (Simpang Lima Gumul).
Sepulang kami dari Kota, gundah kami tentang rumah tinggal makin memuncak, mengganggu. Refleks kami mendatangi beberapa pemilik boarding house terdekat untuk cek kondisi dan harga. Sekedar jaga-jaga apabila kami benar-benar butuh besok.
Ah, lupakan soal keegoisan kami di hari-hari pertama. Karena tak sampai 24 jam dari ketakutan itu. Kondisi 360 derajat, aku kadung nyaman. Mungkin tidak dengan sahabatku, mungkin belum. Tapi yang jelas sampai hari ke 10 ini aku ngerasa ini senyaman-nyamannya tempat tinggal. Setelah 1 tahun memenjarakan pikiran di rumah ibuku di Depok.
Mendadak kami dipaksa untuk punya jadwal hidup yang baru. Aku tidak pernah ada masalah tentang bangun pagi. Di hometown –pun aku terbiasa bangun jam 4 pagi. Bedanya disini aku bangun jam 4 untuk bersiap-siap kelas jam 5 pagi. Watta h*ll. But, i love it. Jam 5 pagi kelas sudah dimulai. Jadwalku padat sampai jam 2 siang. Tanpa istirahat. Lalu jam 4 sore hingga malam, masih ada kelas. Aku menyebutnya kelas. Karena aku ada di sebuah ruangan bersama 6 orang lainnya, kami bermimpi bersama. Hingga pagi tadi. Kami membuat satu janji. Yang akan kami tepati besok.
Disini aku masuk ke ruang ruang teori. Aku, kakakku, dan sahabatku sering berteori soal toleransi di my hometown (kandang). Tapi disini aku bener-bener menyentuh langsung apa itu toleransi, bagaimana toleransi membuat kami saling menjaga. Aku satu atap dengan beberapa sahabat dengan keyakinan berbeda. Dan itu membuatku makin respect dengan perbedaan. Kami tetap saling menjaga, bahkan lebih dari itu. Kami mendukung apa-apa yang terbaik untuk keyakinan masing-masing. Aku rasa aku jatuh cinta pada rumah tinggalku, pada mereka, mereka rumahku. Tempat aku singgah. Aku belum banyak bicara memang. Aku tak terbiasa menunjukkan perasaanku memang. Tapi inilah. Thanks a lot Sistar, thanks a lot my classmate, thanks a lot brothers and sisters yang menantangku bermimpi setiap hari.
Di hometown, aku selalu ngerasa alien. Aneh dengan mimpi-mimpi konyolku. Tapi bersama kalian, semua mimpiku terasa layak diperjuangkan, terasa mungkin digapai, terasa dekat. Semoga kalian selalu bersinar. Sayang kalian. Terimakasih telah mendewasakanku dengan cara kalian masing-masing. Lavyu sooooo much!!
Cc : Sistar Camp Member, TOEFL warrior, Speak Up 1 disturber, unch mwahhhh :*

Sat, May 6th 2017
With Love

0 comments:

Post a Comment

 

Iftitah Axa Template by Ipietoon Cute Blog Design