Penikmat
Senja, Pecandu Aroma mu~
Memasuki detik ke 78.944.462 detik mencari arti atas
apa yang kamu rasakan terhadapnya?
Hil yang mustahal xa kalau kamu belum ngerti apa yang
kamu rasain. Atau barangkali Axa gak peduli sama apa yang Axa rasain?? Bisa
jadi. Aku membiarkan ini mengalir seperti air sungai? Bukan air laut yang berombak?
Ingat sifat air xa, mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Berarti bukankah
seharusnya rasa itu kian hari kian menurun?? Atau makin kecil volume nya??? Nyatanya bukan, berarti ini bukan aliran sungai yang bermuara ke lautan.
Sifat
air juga menempati ruang. Artinya kamu gak ada andil sedikitpun mengatur
gejolak batin yang berkecamuk di hati mu xa? Lalu desiran darah dan degupan
jantung yang fluktuatif dibuatnya?? Dibuatnya?? Dibuatku mungkin, karena sedikitpun ia tak tau apapun yang kamu rasakan xa, sekalipun
degupan jantung yang 'sedubsetak-sedubsetak' setiap kali kau tertangkap bola
matanya.
Mendengar tenang nafasnya saja aku tak kuasa, bagaimana
bisa ia tahu aku mencintainya layaknya butiran hujan yang pecah di tanah,
Neptunus?
Menyentuh mimpinya pun aku tak pernah mampu, bagaimana
bisa aku menjelaskan padanya bahwa rindu bukan tentang waktu, Neptunus?
Masuk ke dimensi nya pun aku belum pernah sanggup,
bagaimana bisa aku menjelaskan padanya tentang irama hati ini, Neptunus?
Menatap bayangnya pun aku hilang arah, lalu bagimana bisa
aku beritahu ia kalau sejak hari itu hati ini miliknya, Neptunus?
Selamat Petang, Kesayangan~
0 comments:
Post a Comment